Selasa, 28 Februari 2012

Roko

Fakta membuktikan bahwa roko/udud lbh setia drpd pacar :

1. Ngalamun-udud
2. Sorangan-udud
3. Keur lalieur-udud
4. Geus dahar-udud
5. Dengerin musik-udud
6. Ngmpul2 kudu aya-udud
7. Te bga duit ge nganjuk k wrng/kios ngabelaan hyang-udud
8. Ngopi ges psti kudu aya-udud
9. Gelisah pikiran-udud deui wae
10. Nepi ka nongkrong di wc kdu aya-udud

Bner te dud..??? owkowkowkowkowowkowko
Page  OBODORAN SUNDA EUUYYYY

PHILOPHOBIA

Banyak orang menyebutkan Cinta adalah anugrah yang ada pada setiap manusia. Manusia di ciptakan saling menyayangi dan mencintai satu sama lain, tanpa terkecuali. Banyak cara yang di lakukan untuk menunjukkan rasa cinta itu, terkadang cinta itu datang tanpa disadari, oleh karena itu setiap orang pernah merasakan jatuh cinta, baik itu Cinta terhadap Tuhan,Keluarga, Teman, Diri Sendiri, dll.
Tapi, apa Philophobia itu??? Philophobia termasuk dalam penyakit mental, orang-orang yang mempunyai penyakit ini biasanya pernah mengetahui dan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hal percintaan, mereka takut jatuh cinta, karena anggapan mereka tentang jatuh cinta itu adalah hal yang tidak menyenangkan, mungkin juga mereka menganggap itu merugikan.
Beberapa faktor yang mungkin bisa membuat seseorang menjadi Philophobia :
a.Seseorang pernah merasakan perlakuan yang tidak menyenangkan dalam percintaan
b.Seseorang melihat orang lain yang tersiksa karena percintaan, sehingga dia tidak ingin hal itu terjadi terhadap dirinya
c.Pergaulan yang salah pada masa kecil
e.Karena keluarga yang tidak harmonis & lingkungan yang kacau
f.Karena optimis membayangkan sesuatu yang diinginkan, tidak akan tercapai
g.Tidak Percaya diri pada diri sendiri dan orang lain
h.Pernah mengalami patah hati yang mendalam
i.Dikhianati oleh orang yang dia cinta
j.Menjalin hubungan dengan orang lain tidak berhasil,dll.
Hal-hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan seseorang, dalam hal jatuh cinta, sekalipun mereka pernah merasa sesuatu yang nyaman dalam hal percintaan, tetapi hal yang tidak menyenangkan tersebut juga tidak mudah untuk di lupakan oleh mereka yang mengalaminya.
Terdapat konflik bathin terhadap mereka yang mempunyai penyakit ini, mereka yang mempunyai penyakit ini biasanya akan sulit merasa tertarik dengan orang lain dan sulit untuk jatuh cinta, bahkan mereka tidak mempercayai lagi bahwa cinta itu masih ada.
Penyakit ini berasal dari dalam diri sang penderita,mereka hanya trauma pada hal-hal yang membuat mereka takut akan jatuh cinta, hal ini dapat di sembuhkan,yaitu dari diri kita sendiri dan dari kepercayaan kita bahwa tidak selamanya hal-hal yang menakutkan bagi kita itu selalu terus-terusan seperti itu
Link Pustaka:  http://blograndra.blogspot.com/2009/12/philophobia-takut-jatuh-cinta.html

Teu Percaya


Minggu, 26 Februari 2012

Penyakit Riya (Pamer) Adalah Syirik Kecil

Riya adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya.
Ciri-ciri riya:
Orang yang riya berciri tiga, yakni apabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan selalu ingin mendapat pujian dalam segala urusan. Sedangkan orang munafik ada tiga tanda yakni apabila berbicara bohong, bila berjanji tidak ditepati, dan bila diamanati dia berkhianat. (HR. Ibnu Babawih).
Orang yang riya’, maka amal perbuatannya sia-sia belaka.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia” [QS. Al-Baqarah: 264]
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya” [Al Maa’uun 4-6]
Riya membuat amal sia-sia sebagaimana syirik. (HR. Ar-Rabii’)
Sesungguhnya riya adalah syirik yang kecil. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
Allah mengancam orang yang riya ke dalam neraka dan menyebutnya sebagai teman setan:
“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riyakepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.” [An Nisaa' 38]
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” [An Nisaa' 142]
Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya itu sebagai orang yang malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya. Namun ketika ada budak sang raja hadir, baru dia bekerja dan berbuat baik untuk mendapat pujian dari budak-budak tersebut. Bukankah orang itu akan mendapat marah dari rajanya?
Nah orang yang riya juga begitu. Ketika hanya berdua dengan Allah Sang Raja Segala Raja, dia malas dan enggan beribadah. Tapi ketika ada manusia yang tak lebih dari hamba/budak Allah, maka dia jadi rajin shalat, bersedekah, dan sebagainya untuk mendapat pujian para budak. Adakah hal itu tidak menggelikan?
Agar terhindar dari riya, kita harus meniatkan segala amal kita untuk Allah ta’ala (Lillahi ta’ala).
Selain riya yang beribadah kepada Allah hanya pamer kepada manusia, sikap riya/menjilat pada atasan pun tidak terpuji. Orang-orang seperti ini biasanya ke atas menjilat, namun ke bawah menginjak. Orang-orang seperti ini selain dibenci bawahannya juga dibenci Allah.
link pustaka :  http://syiarislam.wordpress.com/2011/05/25/penyakit-riya-pamer-adalah-syirik-kecil/

Minggu, 12 Februari 2012

Last Child - Percayalah


Bersyukurlah

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. [Q.S. Al Baqarah: 172]

Di dalam ayat ini ditegaskan pula supaya seorang mukmin memakan makanan yang baik-baik yang diberikan Allah, dan rezeki yang diberikan-Nya itu haruslah disyukuri. Dalam ayat 168 perintah memakan makanan yang baik-baik ditujukan kepada manusia umumnya. Karenanya perintah itu diiringi dengan larangan mengikuti ajaran setan. Sedangkan dalam ayat ini perintah ditujukan kepada orang mukmin saja supaya mereka memakan rezeki Allah yang baik-baik. Sebab itu perintah ini diiringi dengan perintah mensyukurinya.
 

“Kami akan memberikan balasan kepa orang-orang yang bersyukur.” QS. Ali Imron : 145.

“…Sesungguhnya jika kamu bersykur niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS. Ibrahim : 7.


“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersykur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” QS. An Nisa : 147.


“…Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” QS. Al Baqarah : 152.


“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar dan tidak berterima kasih (bersyukur) kepada Rabb-nya.” QS. Al ‘Aadiyat : 6.


“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. Sesungguhnya kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” QS. Al Insaan : 3-4.